Rabu, 01 April 2009

Jangan Salahkan Pejabat Jika mereka Korupsi

Korupsi adalah kata2 yang mungkin tidak asing bagi kita, kata2 itu dipopulerkan oleh KPK (komisi pemberantasan Korupsi) yang lagi gencar dalam pemberantasan korupsi,dari kinerja KPK selama ini sudah banyak menjaring pejabat yang melakukan korupsi ke meja pengadilan.

Kata korupsi berasal dari kata latin corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Target utama KPK selama ini adalah para kalangan eksekutif, legislatif maupun yudikatif, yang merupakan mereka adalah pejabat publik, dengan marakanya para pejabat yang terjerumus kedalam kasus korupsi, telah menggiring opini masyarakat terhadap nama baik pejabat untuk secara general, yang menganggap seorang pejabat adalah serang koruptor.

Benarkah seorang pejabat itu seorang Koruptor?banyak faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan stereotipe terhadap seseorang, jabatan ataupun sebagainya.

Saya disini melihat para koruptor bukanlah orang yang seutuhnya bersalah tetapi mereka adalah kambing hitam dari sebuah sistem ataupun korban dari budaya yang salah, disisni saya bukan berarti melihat tindak korupsi merupakan suatu yang dibenarkan tatapi lebih tepatnya kepada faktor2 kenapa terjadinya tindak korupsi tersebut.

Saya tersadar dan sedikit bisa memahami kenapa para pejabat melakukan korupsi, contohnya pada pencalonan pemilihan legislatif, hanya untuk mendapatkan posisi sebagai anggota legislatif saja para calon telah mengeluarkan berapa banyak uang, mulai dari biaya iklan, pembelian atribut dan belum lagi ditambah nantinya ketika sang calon sudah menjabat sebagai seorang anggota dewan, yaitu sumbangan untuk partai, sumbangan untuk tim sukses dsb.

Dari realita tersebut, menurut saya seorang pejabat wajar untuk melakukan tindak Korupsi, karena mereka telah mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan posisi mereka, seperti menurut prinsip ekonomi, dengan modal seminimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan dengan semaksimal mungkin.

Hal tersebut tentunya bisa saja dihindari apabila masyarakat indonesia sadar akan itu semua, dan melek akan politik, coba bayangkan jika seorang calon legislatif yang tugasnya membawa suara rkayat, ataupun menyuarakan suara rakyat. seharusnya yang bertanggung jawab untuk calon legislatif bisa duduk di lemabag DPR adalah pendukungnya, membantu dengan keiklasan karena telah membawa suara mereka di lembaga DPR.

Tetapi hal tersebut diindonesia belum bisa terwujud, karena kesadaran masyarakat terhadap politik belum ada, jadi wajar ketika para pejabat melakukan tindakan Korupsi dan negara Indonesia termasuk kedalam 10 besar negara terkorup di dunia.

Kalau Indonesia ingin memberanbtas korupsi, kalo menrut saya bukan lembaga pemberantas Korupsi yang harus diperkuat, tetapi lembaga kesadaran Politik Masyarakat yang harus didirikan, serhingga Korupsi akan hilang dengan sendirinya.

Kamis, 15 Januari 2009

Apa itu Visi dan Misi?

Apa yang dimaksut dengan visi dan misi?
sebenarnya visi dan misi itu tidak se-ribet namanya, visi dan misi adalah sebuah pandangan ataupun tujuan yang akan ditempuh, Visi adalah sebuah kristalisasi dari rumusan tugas satuan organisasi. Visi lebih bersifat jangka panjang, jadi visi merupakan perwujudan model masa depan organisasi yang menjadi komitmen dan milik bersama seluruh anggota organisasi.
Sedangkan untuk Misi adalah lebih berupa sistem operasionalnya. Jadi misi adalah cara untuk mencapai visi tersebut. Pada umumnya misi mengandung alsan utama tentang keberadaan lembaga, masalah utama yang dihadapi, maupun falsafah, tatanilai dan kultur organisasi.
Contohnya adalah saya ingin membuat suatu media masa, lebih tepatnya majalah gratis atau free magazine

Visi:
Menjadi majalah anak muda yang gaya tanpa biaya dan menjadi salah satumedia pelopor gaya hidup anak muda masa kini.
Misi:
* Memberikan informasi seputar kehidupan anak muda.
* Menjadi referensi altinatif bagi anak muda
* Memberikan ide kreatif seputar kehidupan dan fashion anak muda.

Hal diatas merupakan salah satu contoh meskipun contoh yang diatas tidak begitu sempurna, tapi mungkin bisa memberikan sedikit gambaran akan sebuah Visi dan Misi.

Visi dan MIsi tidaklah hanya diperuntukan untuk perusahaan saja, tetapi setiap manusia yang masih bisa berfikir seharusnya memiliki visi dan misi, yang nantinya akan menuntun orang tersebut untuk mencapai tujuan hidupnya.

Rabu, 14 Januari 2009

Realitas GOLPUT di Indonesia

Pesta demokrasi diindonesia dikenal dengan PEMILU (pemilihan Umum)
dalam pesta demokrasi sewajarnya semua rakyat Indonesia memiliki hak suara yang sama untuk memberikan suaranya, tentunya untuk menentukan nasib baik Indonesia kecepannya, itulah kenapa PEMILU dikatakan pesta demokrasi rakyat.
Tahun 2009 ini merupakan tahun dimana pesta demokrasi akan berlangsung, tetapi dengan situasi masyarakat yang semakin lama semakin apatis dengan keadaan bangsa ini apakah pemilu 2009 ini akan menmjadi pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia?
Pertanyaan ini mungkin sudah banyak timbul dibenak manusia yang gerah dengan keadaan, wajar saja karena keadaan masyarakat yang sudah tidak memiliki kepercayaan terhadap pemimpin menjadikan keadaan semakin runyam.
Apatis merupakan salah satu contoh kongkrit yang akan terjadi dalam waktu dekat ini, Pemilu yang menjadi simbol pesta demokrasi rakyat Indonesia ini, kini terancam dengan bakal adanya Golput yang mencapai angka 40%.
Siapakah yang harus disalahkan? kalau dilihat secara seksama Golput merupakan suatu pilihan, yaitu pilihan untuk tidak memilih, jadi sah-sah saja apabila masyarakat untuk golput.
Sering kita mendengar dan melihat dimedia massa banyak orang menggiring opini masyarakat untuk tidak golput, tetapi cara menggiring masyarakat untuk tidak golput sangatlah tidak nyata, karena kebanyakan orang hanya m,enggunakan ajakan tanpa adanya solusi kongkrit umtuk meyakinkan masyarakat untuk golpu.
Bagaimana masyarakat tidak golput jika para pemimpin hanya mengejar publisitas semata, menyebar janji, tampil didepan publik dengan berbagai macam trik yang tujuannya adalah untuk membohongi publik.
Hal inilah faktor utama menjadikan masyrakat Indonesia untuk enggan memberikan suaranya kepada calon pemimpin yang hanya bisa memberikan ribuan janji tanpa realitas yang pasti.
Dan jika Golput tetap terjadi secara besar besaran, bagi para pemimpin yang berkuasa apakah mereka berhak untuk memimpin masyarakat Indonesia yang sebenarnya mereka tidak percaya kepada mereka!

Bismillah: Pengumuman

Bismillah: Pengumuman
http://yomatimessuryadi.blogspot.com

Bismillah: Pengumuman

Bismillah: Pengumuman

Selasa, 23 Desember 2008

RING BACK TONE

Minggu, 21 Desember 2008

nidji on the stage

apakah makna hari kemerdekaan buat anda?


ShoutMix chat widget